Sebagai akhir Pengurus OPPQ 2020-2021, maka dilakukan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) atas program setahun yang mereka selenggarakan. Pelaksaan LPJ ini dilakukan dua tahap: tertutup dan terbuka.
LPJ tertutup diselenggarakan selama dua malam, malam Jumat-Sabtu, 4-5 Januari 2021, di hadapan Ketua Yayasan dan guru-guru. Sedangkan LPJ terbuka diselenggarakan malam Ahad, 6 Januari 2021, di hadapan guru-guru dan seluruh santri.
Masing-masing Ketua OPPQ, baik Putera maupun Puteri, diberikan kesempatan untuk menyampaikan seluruh program yang telah diselenggarakan selama setahun, lalu para guru memberikan tanggapan seperlunya, disertai berbagai catatan dan masukan.
Dalam tausiahnya, Ketua Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Qothrotul Falah KH. Abdurohman Syatibi, M.Pd., LPJ ini akan terus diselenggarakan sebagai ujung kepengurusan OPPQ.
Menurutnya, LPJ itu ada yang suka dan ada yang tidak suka. Ada kakak OPPQ yang judes, ada yang baik, ada yang suka nongkrong bareng, yang positif bareng, yang negative juga duduk bareng, dan seterusnya. Suka tidak suka inilah sebuah laporan pertanggungjawaban.
“Pastinya kita akan mendapat pertanggungjawaban maksimal di hadapan Allah Swt,” ujar Kepala SMA Qothrotul Falah ini.
Bagi Kiai Aang, sapaan akrabnya, LPJ yang diselenggarakan ini hanyalah latihan yang normal saja, yang harus dijalani oleh semua pengurus.
“Ini hanya pembelajaran awal dari kehidupan yang akan datang,” ujarnya mengingatkan kehidupan akhirat yang menjadi ajang pertanggungjawaban amaliah setiap manusia di dunia.
Karena itu, di usia pengurus yang masih belia, kegiatan pertanggungjawaban ini menjadi positif dan penting dilalui. Ini akan menjadi pelajaran yang sangat berharga dan penting.
“Apapun yang kalian dapatkan dari OPPQ, baik plus dan minusnya, mudah-mudahan mendapatkan keberkahan dari Allah Swt,” katanya.
“Insya Allah yang kalian dapatkan ada himmah menjadi lebih baik di masa yang akan datang,” lanjutnya.
Tak lupa, Kiai Aang menyampaikan selamat kepada Pengurus OPPQ 2020-2021. “Mudah-mudahan LPJ ini diterima dan mendapatkan apresiasi yang baik,” ujarnya.
Dan bagi yang tidak dilantik sebagai pengurus karena tidak menyelesaikan persyaratan, maka sudah sepatutnya hal ini menjadi pelajaran bagi semua, terutama adik-adik kelasnya.
“Yang dilantik jadi contoh, yang tidak baik jadi baik. yang tidak dilantik juga jadi pelajaran untuk tidak ditiru adik-adiknya,” nasihatnya.
Semoga LPJ ini menjadi pembelajaran yang baik dan kian mematangkan mereka kelak di kemudian hari jika sudah terjun ke tengah masyarakat.[nhm]