Sinergi Santri dan Pasukan Cakra Mandala Yudha Kostrad

BAGIKAN:

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Pondok Pesantren Qothrotul Falah Cikulur Lebak Banten mendapat kehormatan dikunjungi oleh Pasukan Cakra Batalyon Mandala Yudha Kostrad, Rabu, 3 November 2021. Dipimpin oleh Komandan Batalyon Mandala Yudha Kostrad, Kolonel Inf. Slamet, S.Sos., M.Han., tiga puluhan Pasukan Cakra ini hadir untuk menjalin sulaturahim dan menghibur santri. Tampak turut hadir juga lima perwiranya.

Di Pondok Pesantren Qothrotul Falah, pasukan loreng yang tiba setelah Dhuhur ini disambut oleh Pengasuh Pondok Pesantren KH. Ahmad Syatibi Hambali, Ketua Yayasan KH. Abdurohman Syatibi, Kepala SMA Nurul H. Maarif dan para guru. Gerimis tidak menghalangi kehangatan perjumpaan santri dan tantara ini.

Mengusung tema “Silaturahim Santri dan Tentara: Jalin Erat Persaudaran Kebangsaan Santri Pondok Pesantren Qothrotul Falah dan Pasukan Cakra Batalyon Mandala Yudha Kostrad untuk Indonesia yang Berdaulat dan Bermartabat,” kegiatan santai ini diselenggarakan di GOR Qothrotul Falah.

Dalam sambutannya, Ketua Yayasan, KH. Abdurohman Syatibi menyampaikan terima kasihnya yang mendalam atas kunjungan ini. “Baru kali ini ada rombongan tentara ke Ponpes Qothrotul Falah. Mereka orang hebat yang setia menjaga NKRI,” ujar Putera Pertama Pengasuh ini.

Kiai Aang, sapaan akrabnya, lalu menceritakan lembaga pendidikan di yayasannya, juga kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan. Bahkan disampaikannya, ada beberapa alumni pesantrennya yang bergabung menjadi tantara.

“Alumni kami ada yang masuk tantara dan tugas di Papua,” ujarnya.

Jika hari ini santri dan tantara bisa duduk bersama, saling menjalin silaturahim, katanya, itu bukan hal yang aneh. “Yang memerdekakan Indonesia adalah TKR (cikal bakar TNI) dan santri. Makanya ada Hari Santri Nasional. Kita sudah bersahabat sejak sebelum kemerdekaan bangsa ini,” katanya lagi disambut tepuk tangan.

Karena itu, harapnya, sudah seyogyanya tentara dan santri mencintai NKRI. “Ketika santri lulus dari pesantren ini, kami baiat untuk taat dan patuh pada NKRI. Kami tidak ingin ada santri yang bughat atau membelot pada negara,” katanya.

“Mencintai NKRI adalah fardhu ‘ain. Hubbul wathan min iman. Mencintai tanah air itu Sebagian dari iman. Dan semoga kita bisa terus bersilaturahim dan semoga santri kami banyak yang bisa masuk TNI,” pungkasnya.

Merespon sambutan Ketua Yayasan, Kolonel Slamet menyatakan, santri tidak perlu lagi didoktrin tentang kebangsaan atau cinta tanah air. “Makanya kami ke sini tidak menyampaikan materi bela negara. Kalau manyampaikan materi ini, ini sama dengan menggarami lautan,” ujarnya disambut sorai santri.

“Mau menyampaikan kedisiplinan, santri juga sudah disiplin dan tertib. Karena itu kami ke sini untuk hiburan dan saya ingin sedikit memberikan motivasi saja,” ujar lelaki kelahiran Trenggalek Jawa Timur, tahun 1977 ini.

Kolonel Slamet lalu bercerita tentang pengalaman hidupnya saat kecil. Ia tidak berangkat dari keluarga yang berada. “Saya dulu belajar, itu penerangannya pakai lampu teplok (lampu pakai minyak tanah), belum pakai listrik,” ujar lulusan Akademi Militer 1998 ini.

Karena itu, katanya, keterbatasan tidak semestinya menghambat keinginan kita untuk meraih cita-cita tertinggi. “Kita harus bercita-cita yang tinggi. Harus bermimpi. Insya Allah, tidak ada yang mustahil untuk diraih,” kata Komandan yang rajin membaca ini.

Tak lupa, Kolonel Slamet yang telah menerbitkan karyanya berjudul “Inspirasi Pagi: Kumpulan Nasihat tentang Kehidupan dan Kepemimpinan” ini menawari para santri untuk berkunjung ke Batalyon Mandala Yudha Kostrad.

“Di sana bisa main bola, futsal, otbon atau lihat-lihat ranpur (kendaraan tempur),” ujarnya disambut riang gembira santri. “Semoga silaturahim ini berjalan terus dan kita semua bisa bersinergi,” sambungnya.

Silaturahim Santri dan Tentara ini diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Serda Sulhajar, Anggota Pasukan Cakra, yang pernah tampil dalam lomba qiraah tingkat Nasional. Lalu dilanjut pembacaan shalawat oleh Santri Qothrotul Falah. Disambung dengan penampilan Hadrah Pasukan Cakra yang memukai dan disambut antusias para santri. Tim Hadrah Santri tampil setelahnya dan disambung pemberian Cendera Mata pada Kolonel Slamet.

Usai kegiatan ini, para guru dan Pasukan Cakra Bersama-sama santap sore ala kadarnya. Mereka tampak begitu akrab dan guyub. Semoga NKRI tetap jaya, dengan sinerginya Santri dan Tentara.[nhm]

Foto

 

 

Pondok Pesantren Qothrotul Falah

Alamat:
Jl. Sampay-Cileles Km. 5
Ds. Sumurbandung Kec. Cikulur Kab. Lebak
Provinsi Banten (43256)

Developed by