Setelah kegiatan Muhafadhah Kubro, Muhadharah Kubro, maka digelarlah acara puncak yakni OPPQ Award, pada Sabtu, 12 Februari 2022 malam, di GOR Qothrotul Falah Cikulur Lebak Banten.
Malam puncak ini adalah malam hisab atau penilaian atas karakter santri selama sehari-hari. Ada yang terkeren, termalas, terkaca, terajin, terdisiplin, terbaca, tercablak, terapi dan sebagainya.
Penilaian atas nominasi ini dilakukan selama berhari-hari oleh berbagai pihak. Seobjek mungkin tentu saja. Dan penilaian ini sifatnya hanya hiburan untuk ramai-ramaian atau seru-seruan.
Dalam sambutannya untuk acara puncak ini, Bunda Dede Saadah Syatibi tidak hanya menyampaikan kegiatan nominasi ini, melainkan juga memberi masukan untuk kegiatan sebelumnya, baik Muhafadhah maupun Muhadharah.
“Insya Allah semua sudah baik. Namun mohon hafalannya ditingkatkan kembali dan terus ditambah. Insya Allah hafalan ini akan menjadi modal kalian sebagai ahli ilmu ketika nanti turun gelangga di masyarakat,” ujar Puteri Kedua Pengasuh Pondok Pesantren Qothrotul Falah ini.
Yang pasti, ujar Bunda, kegiatan Muhafadhah yang diselenggarakan sudah luar biasa dan sudah semestinya mendapat dukungan terbaik.
Terkait Muhadharah, Bunda juga memberikan apresiasi yang tinggi. “Muhadharah sudah luar biasa. Anak-anak yang tampil ini anak-anak yang punya potensi. Sungguh banyak potensi yang tidak kami duga bermunculan dan itu membuat kami kaget. Andaikan potensi ini diasah sungguh-sungguh, tidak mustahil kelak kalian akan menjadi “sesuatu” yang bermanfaat,” jelasnya.
“Jangan hanya kedengaran tukang tidur, tukang maas, tapi juga harus kedengaran potensinya,” katanya lagi mengingatkan sekaligus menyindir beberapa santri.
Bunda bahkan menceritakan, tampilan mereka ini dikirimkan ke orang tua. “Orang tua kalian sangat bangga lho. Bahkan sampai ada yang menangis melihat anaknya berani tampil dengan mental yang membanggakan,” katanya.
“Dan mereka akan bilang ‘saya bangga mondokin anak’. Kata-kata itulah yang ingin kami dengar dari wali santri. Berarti mereka tahu perkembangan anak-anaknya,” ucapnya. “Untuk itu, yang bagus dipertahankan ya dan yang kurang diperbaiki,” imbuhnya.
Terkait Puncak OPPQ Award, Bunda menyatakan bahwa kegiatan ini hanya hiburan dan ajang seru-seruan yang tidak perlu dimasukkan dalam hati. “Misalnya, yang dapat nominasi tercerewet, terpinjam, termalas, dan sebagainya, ya nggak perlu merasa rendah diri. Anggap saja ini sebagai masukan positif yang harus dijadikan perhatian,” katanya.
“Yang dapat predikat bagus, ini harus menjadi motivasi,” pesannya.
Bunda juga berharap, rangkaian kegiatan ini memberikan hiburan dan kesan yang baik bagi para santri, di masa-masa akhir Kepengurusan OPPQ 2021-2022. Dan semoga memberikan manfaat yang positif.[nhm]