Setelah berdatangan di Pondok Pesantren Qothrotul Falah Cikulur Lebak Banten, pada Ahad, 17 Juli 2022, Santri Baru Tahun Ajaran 2022-2023 langsung menjalani beberapa kegiatan, seperti Masa Bimbingan Santri (MABIS) untuk memperkenalkan berbagai kegiatan kepesantrenan. Kegiatan ini dihelat selama tiga hari, Senin-Rabu (18-20 Juli 2022).
Menurut Ketua Panitia MABIS, Sifa F. Fajriyah, MABIS adalah tempat atau wadah santri baru untuk mengenal pondok pesantren, dimulai dari sejarah berdiri, struktur kepengurusan, serta kegiatan-kegiatan yang ada di pondok pesantren.
“Tidak hanya itu, MABIS juga menjadi tempat mereka untuk mengenal satu dengan yang lainnya,” ujar Mahasiswi STKIP Setia Budhi ini.
Dikatakannya, pada ajang MABIS, santri baru dikenalkan berbagai kegiatan pesantren, seperti ekstrakulikuler, pengenalan guru, juga pengenalan pengurus OPPQ (Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Qothrotul Falah).
Usai menjalani MABIS yang menyenangkan itu, mereka lalu menjalani PPSB (Perkemahan Perkenalan Santri Baru), selama dua hari, Jum’at-Sabtu (22-23 Juli 2022) di Lapangan Sansiro. Berbagai agenda diselenggarakan, baik game-game, api unggun, hiking dan sebagainya.
“Semua diniatkan untuk ajang hiburan dan keberanian para santri, baik santri lama maupun santri baru. Juga untuk saling mengenal satu dengan yang lainnya,” ujar Bunda Saadah, salah satu guru Pondok Pesantren Qothrotul Falah.
Setelah jeda sehari dari PPSB, Santri Baru ini mulai aktif menjalani Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada Senin, 25 Juli 2022, baik KBM sekolah MTs-SMA, Diniah Kitab Kuning maupun Pengajian al-Quran.
Di hari pertama ini, mereka menerima brifing dari Kepala MTs Qothrotul Falah Ahmad Turmudzi, M.Pd., terkait proses pembelajaran. “Kalian harus semangat dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Jangan menyia-nyiakan waktu. Kesuksesan itu hanya diraih dengan kesungguhan,” ujarnya.
Pihak Pengelola Sekolah juga menyampaikan siapa saja penanggungjawab kelas atau Wali Kelas yang bertugas di tahun ajaran kali ini. Dan usai brifing itu Wali Kelas memberikan arahan pada anak asuhnya masing-masing, terkait pengelolaan kelas.
Selain itu, mereka juga sudah mulai menjalani kegiatan kepondokan, seperti hafalan doa-doa pendek, tadarus al-Qur’an, pembacaan wiridan atau ratib, pengajian kitab kuning dan sebagainya.
Secara umum, setelah seminggu mereka tinggal di pesantren, tidak ada kendala berarti yang mereka alami. Proses adaptasi mereka jalani dengan riang gembira. Ketika KBM resmi dibuka oleh Ketua YPI Qothrotul Falah, KH. Abdurohman Syatibi, M.Pd., pada malam Senin, merekapun tampak enjoy menjalani KBM keesokan harinya.[nhm]
Foto-foto kegiatan belajar santri