Pondok Pesantren Qothrotul Falah Lebak Banten menggelar acara buka bersama (bukber) santri dan guru, di GOR Pesantren, pada Rabu (11/4/2023).
Selain bukber, juga diberikan bingkisan untuk para guru. “Kami juga memberikan santunan untuk yatim dan bibi dapur,” ujar Pembina OPPQ Puteri, Ustadzah Puput Nadipah.
Kegiatan ini, sebagaimana disampaikan Ketua YPI Qothrotul Falah KH. Abdurohman Syatibi dalam sambutannya, juga menjadi penanda persiapan santri untuk perpulangan Ramadhan.
“Dimohon pada seluruh santri baik MTs maupun SMA dilarang melanggar ketentuan pondok. Di rumah nggak boleh ada bukber kelas atau sejenisnya,” katanya.
Dikatakan Putera Pengasuh sekaligus Kepala SMA Qothrotul Falah ini, bukber yang diselenggarakan di pesantren sudah cukup.
“Di Pondok setiap hari bukber dengan teman kelasnya atau teman kamarnya. Kenapa harus bukber lagi di luar? Toh sama saja,” ujarnya.
Kepala Madrasah Diniyah Qothrotul Falah ini juga menyampaikan, tidak ada lagi konvoy bawa motor, terutama yang santri putera.
“Supaya orang tua tidak panik atau cemas. Jangan tawuran atau rusuh. Santri itu tugasnya mempertahankan NKRI, bukan tawuran,” ujarnya.
Kiai Aang, sapaan akrabnya, juga berpesan supaya santri menjaga sikapnya di media sosial. “Semua sudah punya hand phone. Jaga sikap! Jangan pakai bahasa kasar. Santri tapi bahasa dan potonya tidak pantas, itu jangan dilakukan! Jangan sampai potonya tidak menjaga atribut kesantrian,” katanya berpesan.
Karena itu, beliau berpesan, kalau liburan ya fokus saja liburan jangan bikin kegiatan apapun. “Senda gurau saja di rumah dengan orang tua. Fokus saja urusan di rumah. Jangan ijin ini dan itu dengan alasan kegiatan pondok,” ujarnya.
Tidak lupa, Kiai Aang mengharapkan, di rumah para santri tetap mempertahankan tarawih, membaca al-Qur’an dan ibadah lainnya.
“Kalian agen pesantren. Kalau akhlak kalian bagus, yang lain akan ngikuti kalian. Dan tak lupa sampaikan salam kami pada keluarga besar kalian,” harapnya.
Usai sambutan Ketua Yayasan, acara dilanjutkan santunan yatim dan bibi dapurdapur langsung oleh Pengasuh Pesantren KH. Ahmad Syatibi Hambali.
Usai memberikan santunan, Pengasuh memberikan tausiah bukber. Dalam penyampaiannya, beliau berharap santri lebih banyak mengkhatamkan al-Qur’an disamping belajar yang lain.
Pengasuh lalu mengontrol khataman al-Qur’an para santri yang menjadi persyaratan kepulangan. “Minimal harus khatam walaupun sekali,” ujarnya.
Setelah di rumah, beliau berpesan, santri tetap menjaga akhlak kesantrian dan kembali ke pondok sesuai waktu yang telah ditentukan. “Jangan ada yang telat ya,” harapnya.
Malam harinya, usai bukber, digelar berbagai kegiatan kesantrian. Semoga kegiatan bukber ini memberikan kegembiraan untuk para santri dan guru. Amin! []
