Selama dua hari, Kamis-Jum’at, 25-26 Mei 2023, Ustadzah Syifa F. Fajriyah mengikuti Focus Group Discussion (FGD) Peta Jalan Kemandirian Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK), di Hotel Aston Beach Anyer Kab. Serang Banten.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Republik Indonesia. Pada kegiatan ini, Ustadzah Syifa menjadi utusan dari BLKK Qothrotul Falah. Ada 31 BLKK se-Banten yang turut serta menjadi peserta pada kegiatan ini.
Dikatakan Ustadzah Syifa yang juga Sekretaris BLKK Qothrotul Falah ini, kegiatan FGD tentu sangat bermanfaat dan membantu kesiapan menuju BLKK yang mandiri.
“Dalam FGD ini, kegiatan dimulai dengan membahas banyaknya pengangguran di Prov. Banten. Adanya BLKK ini harapannya dapat membantu mengurangi permasalahan pengangguran,” ujarnya.
Untuk BLKK Qothrotul Falah sendiri, ujarnya, telah diselenggarakan delapan kali pelatihan untuk keahlisan Desain Grafis, sejak berdirinya pada 2019.
“BLKK kami sudah mempunyai 128 alumni dan alhamdulillah sudah banyak yang bekerja. Ini berarti BLKK bisa membantu meminimalisir persoalan ini. Karena itu, kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kemnaker,” katanya lagi.
Ustadzah Syifa menceritakan, FGD diantaranya juga membahas pentingnya redesign atau menata ulang program pelatihan menuju kegiatan yang kekinian dan menyesuaikan kearifan lokal plus revitalisasi peralatan.
“Ya, intinya BLKK harus melakukan perbaikan kegiatan dan terobosan program, sehingga bisa berjalan mandiri tanpa ketergantungan pada pemerintah,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Direktur Bina Kelembagaan Pelatihan Vokasi, Agung Nur Rohmad menyatakan, dana desa bisa dikolaborasikan untuk pelatihan BLKK. “Ini perlu rebranding BLKK untuk mempermudah akses pelatihan bagi warga sekitar,” katanya.
BLKK memang sangat membantu meningkatkan keterampilan generasi muda dan warga sekitar untuk mempersiapkan menghadapi tantangan yang lebih komplesk. Dan tantangan ini bisa diselesaikan dengan kemandirian dan keseriusan dari BLKK untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilannya, sehingga tidak boleh bergantung pada pemerintah selamanya.[]