Oleh KH. Achmad Syatibi Hambali
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
al-Hamdulillah wa al-syukru ‘ala ni’ami Allah. La haula wa la quwwata illa bi Allah. Amma ba’du!
Fa qala Allah ta’ala fi al-Qur’an al-Karim wa huwa ashdaq al-qailin. A’udzu bi Allah min al-syaithan al-rajim; Syahru Ramadhana al-ladzi unzila fih al-Qur’an hudan li al-nas wa bayyinat min al-huda wa al-furqan. al-Ayah!
Para asatidz dan asatidzah, anak-anakku, santriawan dan santriawati yang saya cintai dan banggakan.
al-Hamdulillah, dengan izin Allah, dengan wasilah dan doa kalian semua, saya beserta keluarga bisa melaksanakan ibadah umrah dengan selamat. Karena itu, saya ucapkan terima kasih pada anak-anakku semuanya yang telah memberikan bantuan doa, sehingga al-hamdulillah pada saat melaksanakan ibadah umrah tidak ada halangan apapaun.
Meskipun di Makkah dan di Madinah cuacanya dingin, tapi berkat doa kalian semua, al-hamdulillah semuanya berjalan lancar. Saya bisa berjamaah di Masjid Nabawi, bisa melaksanakan ziarah pada Rasulullah Saw dan bisa berkunjung ke tempat bersejarah, diantaranya Masjid Kuba. Masjid Kuba adalah masjid yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah Saw.
Kemudian saya berkunjung ke Masjid Kiblatain, yaitu masjid yang mempunyai dua arah kiblat. Rasulullah pernah melaksanakan shalat ke dua arah yaitu menghadap ke Masjidil Aqsa dan ke Masjidil Haram. Itulah yang disebut dengan Masjid Kiblatain.
Setelah berkunjung ke Masjid Kiblatain, saya juga berkunjung ke Khandak. Di situ terdapat makam Sayyidina Hamzah yang mempunyai gelar Asadullah (Singa Allah). Tidak hanya itu, saya juga berkunjung ke Makah. Cuaca di Makah masih sama seperti di Madinah. Namun al-hamdulillah saya beserta keluarga bisa melaksanakan umrah meskipun hanya dua kali, karena perjalanan umrah kemarin lebih lama di Madinah ketimbang di Makah.
Namun demikian, semua itu tidak mengurangi rasa syukur kami pada Allah Swt. Karena itu, saya selalu berdoa mudah-mudahan apa yang saya lakukan dengan keluarga bisa menjadi amal ibadah. Tidak hanya itu, saya juga berdoa untuk santri-santri semua yang belajar di Pondok Pesantren Qothrotul Falah, semoga dihasilkan oleh Allah segala maksud, hajat dan tujuannya, tentunya mendapat ilmu yang bermanfaat untuk dirinya, keluarga dan semuanya.
Anak-Anakku yang Saya Hormati
al-Hamdulillah, sekarang kita bisa melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhmmad Saw. yaitu nabi yang agung, mulia dan teristimewa, bahkan Sayyidul Makhluqat (Tuan para makhluk, yang paling teristimewa dari semua makhluk yang ada). Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita peringati hari kelahiran Nabi Muhammad saw, walaupun dengan keadaan yang sederhana.
Mudah-mudahan dengan peringatan ini, kita bisa mendapat syafaat dari Rasulullah Saw. Dan yang paling penting adalah bagaimana kita bisa memberikan motivasi dalam rangka berjuang menegakkan kalimat-kalimat Allah dan meneladani Rasulullah Saw. Sebab, Rasulullah adalah manusia biasa yang mempunyai sifat yang wajib kita contoh, yaitu sifat sidiq, fathanah, amanah dan tabligh.
Pertama sidiq, yaitu sifat jujur. Sifat sidiq ini sudah sangat melekat pada diri Rasululullah Saw, sehingga ketika bicara ia tidak pernah bohong. Sekalipun Rasulullah Saw bohong, itu hanya bercanda. Pernah suatu ketika ada nenek-nenek yang mendatangi Rasulullah. Nenek itu meminta doa agar dimasukkan ke surge. Namun Rasulullah menjawab dengan seenaknya. Tidaklah Nek, tidak ada nenek-nenek yang masuk surga.
Kemudian terdengarlah oleh istri Rasulullah, dan langsung menanyakan perihal tersebut. Apa iya tidak ada nenek-nenek yang masuk surga? Tanya sang istri. Kemudian Rasulullah menjawab: Ya, iyalah tidak ada. Karena nenek-nenek atau kakek-kakek yang masuk surga akan Allah kembalikan lagi seperti usia muda. Surga itu tempat yang disediakan Allah sebagai balasan bagi orang-orang yang tunduk dan patuh pada Allah Swt. Di dalamnya penuh dengan keindahan, kenyaman dan penuh oleh bidadari yang cantik. Itu hanyalah sekedar contoh bahwa Rasulullahpun bisa bercanda. Yang penting, yang harus kita teladani adalah sifat kejujuran yang senantiasa melekat pada diri Rasulullah Saw.
Kedua yaitu fathanah. Fathanah adalah cerdas. Rasulullah adalah sosok pemimpin yang sangat cerdas, sehingga dengan kecerdasannya ia bisa memimpin umat yang begitu banyak dengan berbagai sifat dan karakter. Begitupun ketika berdakwah. Kecerdasan dapat mempengaruhi nilai-nilai dakwah itu sehingga dapat tersampaikan dengan baik.
Ketiga yaitu amanah atau terpercaya. Beliau orang yang sangat terpercaya karena apa yang dikatakan dan diperbuatnya senantiasa benar. Dan keempat atau yang terakhir yaitu sifat tabligh yang artinya menyampaikan. Beliau menyampaikan kebenaran dari Allah tanpa mengurangi dan melebihkannya sedikitpun. Beliau juga tidak perna menutup-nutupi atau menyembunyikan ajaran-ajaran Allah. Semua disampaikan.
Itulah sifat yang ada pada diri Rasulullah Saw. Mudah-mudahan dengan meneladani sifatnya, itu bisa memudahkan kita menjadi orang-orang sukses. Namun, keistimewaan Rasulullah tidak hanya dilihat dari keempat sifat yang telah disebutkan tadi, melainkan dari kemuliaan hati dan akhlaknya. Oleh karena itu, santri harus mempunyai akhlak yang baik, seperti yang dikatakan Rasulullah; “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia”.
Dan salah satu keberhasilan Rasulullah Saw menyebarkan Islam sampai ke pelosok dunia adalah dengan akhlak. Karena itu, cerdas saja tidak cukup, tapi harus disertai dengan akhlak yagg yang baik.
Mudah-mudahan dengan peringatan Maulid Nabi ini, santriawan dan santriawati bisa lebih memotivasi diri untuk lebih semangat belajar, sehingga tidak menyia-nyiakan waktu. Karena bagi pelajar, waktu itu adalah ilmu. Kalau kalian sudah berbekal ilmu, di manapun dan kapanpun insya Allah akan bermanfaat. Oleh karena itu belajarlah dengan giat, tidak hanya di sekolah tapi di tempat lainpun belajar tetap harus dijadikan sebagai kebutuhan.
Al-Hamdulillah perpustakaan di pondok kita sudah tersedia, tinggal bagaimana kalian bisa menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga kalian bisa menjadi orang yang berhasil.
Demikian sambutan singkat saya, semoga ada manfaatnya. Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.[]
*Ceramah Pengasuh Pondok Pesantren Qothrotul Falah pada Peringatan Malid Nabi, di Lapangan Pondok Pesantren Qothrotul Falah Cikulur Lebak Banten, 7 Januari 2016.