Judul : Islam Mengasihi, Bukan Membenci
Penulis : Nurul H. Maarif
Penerbit : Mizan
Tahun Terbit : Agustus 2017
Halaman : 247
Puluhan abad silam, Rasulullah Saw mengisyaratkan, umat Islam akan terpecah menjadi puluhan golongan (firqah). Ada yang menampilkan wajah santun, ramah, terbuka, humanis, seram, galak, bahkan mengerikan.
Kembali pada al-Qur’an dan Hadis, semestinya umat Islam memilih wajah agama yang ramah dan bukan yang marah. Sampaikanlah nilai-nilai Islam dengan tuturan yang sopan, tindakan yang santun dan perangai yang luhur! Tak perlu ada kemarahan, apalagi intimidasi, jika ajakan itu diabaikan.
Islam juga mengarahkan umatnya berlemah-lembut (layyinan) pada siapapun, hatta pada “tuhan” Fir’aun. Sebab, simpati lebih mudah diraih melalui kelemahlembutan.
Dan buku Islam Mengasihi, Bukan Membenci ini menyuguhkan ajaran Islam yang ramah, bukan yang marah. Penting dibaca bagi siapapun yang peduli dan menginginkan kedamaian di atas muka bumi.[]
APRESIASI
“Buku yang ditulis Nurul H. Maarif ini menunjukkan Islam adalah agama yang ramah. Tidak mengajarkan kekerasan. Sebuah ajaran yang diteladankan oleh pembawa risalahnya, Muhammad Saw. Agama yang bukan hanya mengajarkan aqidah dan syari’ah, melainkan juga bercita-cita membangun tamaddun atau peradaban yang mengembangkan prinsip-prinsip kemanusiaan universal untuk menegakkan kedamaian di muka bumi bagi masyarakat lintas agama, enit dan negara.” (Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA / Ketua Umum PBNU)
“Agama dipeluk manusia karena menghadirkan pesona keramahan dan kasih, bukan kemarahan dan kebencian. Nurul H. Maarif, melalui buku ini berhasil menyuguhkan pesona itu dengan cara yang bersahaja tetapi mencerahkan. Hari-hari ini buku ini semakin penting untuk dibaca publik luas.” (KH. Husein Muhamad / Ketua Yayasan Fahmina Institute Cirebon)
“Di tengah kecenderungan sebagian pihak yang terlalu semangat hendak membela Islam tanpa bekal ilmu, membaca buku ini dapat mengisi kekosongan pengetahuan dan melembutkan hati. Enak dibaca dan amat sangat berguna!” (Nadirsyah Hosen / Rais Syuriah PCI NU Australia-New Zealand dan Dosen Senior Monash Law School)
“Di saat masyarakat Indonesia dijejali dengan berbagai tulisan dan informasi “miring” tentang Islam, buku ini memberikan perspektif yang “lurus” tentang ajaran agama yang didakwahkan Nabi Muhammad Saw. Di saat publik Indonesia disuguhi ceramah-ceramah keislaman yang penuh amarah, intoleransi, kebencian, dan kekerasan, buku ini menyuguhkan wajah Islam yang sejuk tanpa kebencian, toleran dengan berbagai agama, serta penuh dengan cinta dan kasih sayang terhadap sesama umat manusia. Buku yang disaripatikan dari berbagai kitab klasik maupun modern ini hadir pada saat yang tepat, laksana kehadiran sebuah oase di tengah gurun padang pasir yang gersang dan kering kerontang. Saya sangat merekomendasikan buku ini bagi siapa saja yang ingin mengenal, mengetahui, mempelajari, dan mendalami wajah “Islam mengasihi”, bukan “Islam membenci.”” (Sumanto Al Qurtuby, PhD / Dosen Antropologi Budaya dan Kepala Scientific Research Committee in Social Sciences, King Fahd University of Petroleum and Minerals, Arab Saudi, serta Senior Scholar di National University of Singapore)
Saat berziarah ke Makam Sunan Gunung Jati Cirebon, saya mendapat penjelasan dari Gus Dur tentang kunci keberhasilan dakwah Wali Songo: “Mereka berdakwah dengan nilai cinta kasih (rahmah) dan memberi penghargaan tertinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Itulah dakwah yang ramah.” Penjelasan tentang dakwah ramah dan contoh kongkretnya terdapat dalam buku yang menarik dan bernas ini. (KH. Maman Imanulhaq / Ketua Lembaga Dakwah PBNU).