Selain menampilkan Muhafadhah Akbar, rangkaian kegiatan OPPQ Award adalah Muhadharah Akbar, yang diselenggarakan pada Jum’at, 11 Februari 2021 malam, di GOR Qothrotul Falah Cikulur Lebak Banten.
Kegiatan ini menjadi ajang adu mental para dai-dai santri untuk menyampaikan orasi di hadapan para santri dan dewan guru. Mereka berorasi menggunakan beberapa bahasa, baik Indonesia, Inggris, Arab maupun Sunda.
Tema yang mereka sampaikan juga beragam. Sebagai proses pembelajaran, tentu kegiatan ini patut diapresiasi. Mudah-mudahan dari kegiatan latihan mental ini, ada diantara mereka yang kelak menjadi dai sesungguhnya.
Dalam sambutannya, Ustadz Agus Bachtiar Aripin menyampaikan apresiasi yang tinggi pada kegiatan OPPQ Award ini. “Ini sangat meriah dan wah. Saya memberikan apresiasi yang tinggi pada kegiatan ini,” ujar Ustadz asli Cirebon Jawa Barat ini.
Dalam penyampaiannya, Ustadz Agus yang alumi Ponpes Lirboyo Kediri Jawa Timur ini juga menyampaikan pentingnya penerapan akhlak bagi santri. Misalnya, soal cium tangan, tutur kata dan sebagainya.
“Kalau ketemu kiai atau guru, cium tangan yang sungguh-sungguh. Dicucrup tangannya biar barakah,” ujarnya lagi.
Dalam kegiatan Muhadharah atau belajar pidato ini, kegiatan lain yang ditampilkan adalah syarhil Qur’an, shalawatan dan sebagainya.
Adapun yang tampil menyampaikan orasi adalah Rasyadan (Jakarta/Bahasa Indonesia), Aulia Deti Kamila (Tangerang/Bahasa Inggris), Lidiya Mayadiastand (Sragen Jateng/Bahasa Indonesia), Randi Ramadhan (Tangerang/Bahasa Inggris), M. Choer Affandi (Warunggunung Lebak/Bahasa Arab), Nida Mardiah (Cikulur Lebak/Bahasa Arab), Eka Pratama (Cikulur Lebak/Bahasa Sunda) dan Nuhroh Ainul Najdi (Pandeglang Lebak/Bahasa Sunda).
Semoga kelak ada diantara mereka yang menjadi dai sungguhan yang dibutuhkan oleh umat ini dan memberikan kemanfaatan yang luas bagi mereka.[nhm]