Selain mengaji, ibadah maupun belajar, santri Pondok Pesantren Qothrotul Falah juga dilatih kegiatan hiburan semisal Fashion Show.
Misalnya, pada Kamis, 2 Mei 2025 malam, mereka mengadakan kegiatan peragaan busana sebagai rangkaian Festival Language.
Mereka menampilkan busana yang dirancang oleh santri sendiri. Temanya apa saja. Bahannya beragama: kertas, plastik, lampu-lampu dan sebagainya.
Ada yang nemampilkan busana raja, puteri, bahkan pocong. Semua dibuat unik dan seperti aslinya.
“Bajunya bagus-bagus ya. Itu bisa juga buat baju pengantin. Murah dan unik,” komentar salah satu guru, Haji Agus Badrussalam, mengomentari baju peri yang penuh warna-warni lampu.
Tak disangka, ternyata santri itu banyak ide dan kreatif. Dengan keterbatasan yang ada, mereka tetap mampu membuat karya yang unik dan menawan.
“Itulah santri. Keren. Apa aja bisa. Dan tidak mustahil, kelak setelah keluar dari pesantren, diantara mereka ada yang jadi perancang busana profesional,” ujar Waka Kesiswaan Puput Nadipah, S.E.
Semoga kegiatan keterampilan seperti ini bisa menjadi refreshing bagi mereka, supaya tidak pernah menjalani proses kegiatan belajar mengajar.[]
