Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Qothrotul Falah (OPPQ) Cikulur Lebak, mengadakan Muhafadhah Kubro, sebagai rangkaian dari kegiatan Gebyar OPPQ selama tiga hari Kamis-Sabtu (10-12 Februari 2022).
Selain Muhafadhah, juga akan diselenggarakan Muhadharah Kubro dan OPPQ Award sebagai puncak kegiatan. Ini menjadi kegiatan rutin dalam masa akhir kepengurusan OPPQ.
Pada kegiatan Muhafadhah Kubro ini, santri-santri akan menampilkan hafalan-hafalan kitab maupun al-Qur’an yang selama ini sudah mereka jalani di pesantren. Dan mereka yang tampil adalah santri-santri yang terpilih. Adapun kitab yang dihafalkan antara lain Aqidatul Awam, Awamil, Jurumiyah, Imrithi, dan sebagainya.
Dalam sambutannya pada Kegiatan Muhafadhah Kubro, Ketua Yayasan Pedidikan Islam (YPI) Qothrotul Falah KH. Abdurohman Syatibi, menyatakan bahwa ada dua muhafadhah yang diselenggarakan oleh pesantren.
“Muhafadhah Kubro yang diselenggarakan oleh OPPQ dan Muhafadhah Madrasah Diniah Kitab Kuning. Apa bedanya? Kalau Muhafadhah Diniah itu sifatnya keseluruhan, diikuti oleh seluruh santri baik yang MTs maupun SMA. Kalau Muhafadhah OPPQ hanya perwakilan setiap kelas,” ujarnya.
Menurut Putera Pertama Pengasuh Pondok Pesantren Qothrotul Falah ini, kegiatan Muhafadhah Kubro ini akan menjadi ilmu tambahan bagi para santri.
“Saya menghimbau, siapa saja yang ikut Muhafadhah Kubro kali ini untuk turut mensukseskan kegiatan ini dengan cara harus bersemangat dan senang,” katanya.
Kiai Aang – sapaan akrabnya – berharap, siapapun yang ikut serta kegiatan ini bisa menjadikannya sebagai pengalaman yang penting. “Ini ngetes mental. Belum tentu mentalnya sama. Yang di depan ketika naik panggung belum tentu punya kualitas mental yang sempurna,” uajrnya.
Karena itu, siapapun yang tampil di panggung butuh konsentrasi, ketenangan pikiran dan jiwanya. “Insya Allah seluruh hafalan dan ilmu yang ada dalam dirinya akan disampaikan dengan sempurna, jika tenang diri, fikiran dan jiwanya,” jelasnya
“Kalau kita mampu tampil dengan tenang, insya Allah seluruh rintangan dan hambatan akan bisa dilewati secara kesuluruhan,” katanya lagi.
Semoga saja, kegiatan ini akan menjadikan semangat mereka untuk menghafal lebih terjaga dan terpacu lagi. Dan mereka akan menjadi santri-santri yang benar-benar mencintai ilmu.[nhm]