Pondok Pesantren Qothrotul Falah Lebak Banten, menyelenggarakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1444 H dan Hari Santri Nasional 2022 M, Sabtu, 26 Rabiul Awal 1444 H / 22 Oktober 2022 H.
Selain Pengelola Pesantren, hadir juga Camat Cikulur, Kapolsek Cikulur, Wali Santri, masyarakat dan sebagainya.
Bertempat di GOR Qothrotul Falah, kegiatan ini diisi dengan tahlilan, shalawatan, marhaba, tausiah, juga santunan untuk 200 anak yatim lebih.
“Alhamdulillah tahun ini santunan lebih dari 200 anak. Tahun lalu bahkan lebih dari 300 anak. Semoga ke depan bisa lebih banyak lagi,” ujar Ketua Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Qothrotul Falah, KH. Abdurohman Syatibi, M.Pd.
Kiai Aang — sapaan akrabnya — menyatakan, kegiatan santunan ini diniatkan untuk memberikan kebahagiaan pada anak yatim di momen Maulid Nabi SAW dan Hari Santri Nasional.
“Karena itu, kami menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada para donatur yang telah berkenan menyisihkan sebagian rejekinya. Insya Allah berkah dan terus Allah tambahi rejekinya. Amin!,” katanya.
Untuk siraman ruhani, Pengasuh Pondok Pesantren al Tarbiyah Rangkasbitung Kiai Haji Bukhori didaulat memberikan tausiah.
Dalam mauidhahnya, beliau menyampaikan menjadi santri harus berbangga hati. “Santri itu pewaris ulama. Ulama itu pewaris Nabi. Berarti santri itu pengikut para Nabi,” urainya.
Namun demikian, katanya, santri tidak boleh berhenti hanya menjadi santri. “Harus terus berkembang menjadi lebih dari itu,” katanya.
Dikatakan Kiai Bukhori, Kiai itu bagaikan pondasi. “Kalau ada masyarakat nggak suka sama Kiai, maka ia seperti menabrak pondasi. Kakinya yang patah, bukan Kiainya yang patah,” ujarnya.
Dalam menjalani kehidupan, ujarnya, selaiknya masyarakat seperti tangan yang antara jari-jarinya saling bekerja sama.
“Jangan sendiri-sendiri. Kiai dengan pejabat harus berjalan bersama, sehingga kesejahteraan bisa diwujudkan,” harapnya.
Kiai Bukhori lalu menceritanan, Nabi Muhammad SAW itu ibarat maung, bukan meong. “Beliau orang hebat. Teladan kita semuanya,” ujarnya.
Beliau lalu menceritakan tentang kehidupan Kanjeng Nabi Muhammad SAW bersama Situ Khodijah. Juga diceritakan pernikahannya dengan Aisyah. Juga menceritakan perihal keluhuran akhlak beliau.
Usai tausiah Kiai Bukhori, lalu dilanjut acara santunan untuk 200 yatim lebih. Semoga kegiatan ini menghadirkan keberkahan utuk semuanya. Amin! (NHM)
Foto-foto