Sejumlah 128 santri Pondok Pesantren Qothrotul Falah Cikulur Lebak Banten menjalani vaksinasi Covid 19, Rabu, 27 Oktober 2021. Vaksinasi yang tidak diikuti semua santri ini berjalan lancar dan tanpa kendala yang berarti.
“Sifatnya kan bukan kewajiban, melainkan suka rela. Makanya masih banyak santri yang belum divaksinasi dan insya Allah akan dilakukan pada gelombang berikutnya. Ada juga yang sudah vaksinasi di luar program pesantren, di daerahnya masing-masing, seperti yang Jakarta atau Tangerang,” ujar Bunda Saadah, Penanggungjawab Vaksinasi ini.
“Sebagian guru juga ikut kegiatan vaksinasi ini,” imbuhnya.
Dikatakan Bunda, kegiatan ini dilakukan selain untuk mengikuti anjuran pemerintah, yang terpenting adalah untuk menjaga kesehatan santri-santri yang ada di bawah lembaganya.
“Vaksinasi ini penting sekali diselenggarakan, karena Pandemi Covod 19 masih terus berlangsung dan kita tidak tahu kapan akan berakhir. Ini sebagai ikhtiar kita semua menjaga kesehatan santri. Apalagi sertifikat vaksin ini menjadi syarat bagi kita semua untuk menjalankan berbagai aktivitas,” katanya lagi.
Dikatakan Ustadzah Nining, dari total 128 santri yang semestinya menjalani vaksinasi, ada 14 santri yang ditunda karena beberapa faktor penghalang.
“Yang ditunda 14 anak, karena sakit, batuk, asma atau kurang berat badan. Yang diharuskan vaksin yang berat badannya minimal 35 kg,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan ini.
“Ada satu dua anak yang nangis karena takut jarum suntik. Tapi secara umum semua berjalan normal,” imbuhnya.
Ustadzah Nining menjelaskan, program vaksinasi untuk santri ini dilakukan bekerja sama dengan Puskesmas Cikulur, Polsek Cikulur dan Koramil Warunggunung.
“Insya Allah vaksin dosis kedua akan dilaksanakan pada 27 November 2021, sebelum anak-anak libur panjang smester gasal,” katanya.
Semoga saja, program vaksinasi ini ke depan bisa diikuti seluruh santri, tentunya berdasarkan ijin wali santrinya. “Rencana vaksinasi ini sebetulnya sudah cukup lama. Namun pada awalnya ditolak oleh banyak wali santri, karena berbagai informasi hoax yang berkembang, sehingga kami membatalkannya. Namun al-hamdulillah akhirnya vaksinasi bisa kami selenggarakan dengan lancar,” ujar Bunda Saadah.
“Insya Allah semua akan baik-baik saja. Dan sejauh dua hari ini kami pantau, tidak ada anak yang mengalami gejala-gejala mengkhawatirkan seperti berbagai berita hoax yang berkembang,” ujarnya.[nhm]
Foto kegiatan vaksinasi