Santri Kelas XII SMA Qothrotul Falah akan segera menjalani wisuda atas kelulusan mereka. Insya Allah, wisuda akan diselenggarakan pada Ahad, 26 Mei 2024.
Sebagai syarat kelulusan atau wisuda, banyak kewajiban yang harus mereka jalani: tuntas KBM, tuntas diniah kitab, menyelesaikan karya tulis ilmiah, menjalani amaliah tadris atau praktik mengajar, juga taat aturan pondok.
“Tanpa menjalani semua itu, kelulusan mereka akan diberi catatan atau bahkan dipending. Tapi alhamdulillah semua berjalan sesuai rencana,” ujar Kepala SMA Qothrotul Falah, H. Nurul H. Maarif.
Untuk kewajiban terakhir, mereka menjalani praktik mengajar selama dua pekan, 6 s.d. 18 Mei 2024.
“Praktik mengajar ini diselenggarakan di tiga titik, yaitu MTs Qothrotul Falah, MDTA Qothrotul Falah dan SDLQ Qothrotul Falah. Tujuannya untuk memberikan pengalaman bagi mereka mengajar sebelum terjun ke masyarakat,” kata Ketua Panitia Amaliah Tadris, M.E. Sulaiman.
Kegiatan rutin tahunan ini dibuka secara resmi oleh Kepala SMA Qothrotul Falah, pada Sabtu, 4 Mei 2024, pagi. Hadir saat itu wakil-wakil Kepala sekolah, Kepala MTs, Kepala MDTA, perwakilan SDLQ, guru pembimbing, pemateri dan para peserta.
Dalam sambutannya, Kepala SMA Qothrotul Falah H. Nurul H. Maarif menyampaikan bahwa mengajar adalah tradisi ketuhanan dan kenabian.
“Allah itu ngajar. Jibril juga ngajar. Rasulullah SAW pun ngajar. Para shahabat, tabiin, ulama dan semuanya mengajar. Karena itu, untuk menjadi pengajar sungguhan, maka harus ada praktik pembelajaran mengajar dulu, sehingga kelak mereka siap menjadi pengajar sejati,” ujarnya.
Nurul HM lalu menyebut beberapa ayat dan Hadis untuk menguatkan statemennya.
Untuk itu, kendatipun mereka kelak memiliki profesi yang beragam, hendaknya mengajar tidak boleh diabaikan sama sekali.
“Setidaknya kita harus bisa mengajar anak-anak sendiri dan walaupun hanya mengajar alif ba’ ta’,” imbuhnya.
Dalam kegiatan praktik mengajar ini, tahapan yang dilakukan adalah pembukaan, pembekalan micro teaching oleh Ustadz Agus F. Awaludin, pendampingan oleh guru pendamping, praktik mengajar dengan pengawasan guru pamong dan pelaporan. Lalu penilaian kelulusan.
“Kita berusaha maksimal baik kemasan maupun substansi dan semoga tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya, sembari terus dilakukan evaluasi,” kata M.E. Sulaiman.
Semoga saja, mereka mendapatkan manfaat yang banyak dari kegiatan ini.[]