Santri Baru Pondok Pesantren Qothrotul Falah Cikulur Lebak Banten Tahun Ajaran 2021-2022 mulai berdatangan, Sabtu, 10 Juli 2021, di tengah situasi PPKM Darurat. Mereka datang dari berbagai wilayah, baik Banten maupun dari luar Banten.
Dalam situasi PPKM ini, tentu saja tidak semua santri baru bisa hadir serempak, karena di beberapa wilayah ada pembatasan mobilitas massa.
“Dari Bekasi, Jakarta atau tempat lain di luar Banten, sebagian belum bisa masuk ke pesantren karena adanya pembatasan wilayah. Mereka insya Allah akan menyusul jika PPKM sudah dibuka kembali,” ujar Ketua Panitia Penerimaan Santri Baru (PPSB) Bunda Saadah.
Khusus kedatangan santri di suasana PPKM Darurat ini, pihak pesantren memberikan maklumat atau aturan yang ketat. Misalnya, pengantar tidak boleh melebihi tiga orang dan mereka harus mematuhi prokes.
“Santri baru harus menyerahkan bukti swab antigen yang hasilnya negative. Tanpa bukti ini, mereka tidak diperkenankan masuk pesantren. Kami selaku panitia juga berupaya menerapkan proses sebaik-baiknya,” ujarnya.
Dikatakan Bunda, ada beberapa santri yang telat hadir karena swab antigennya menunjukkan hasil positif atau reaktif.
“Misalnya beberapa santri dari wilayah Lebak dan Cilegon. Karena swabnya positif, maka kami melarang mereka untuk datang ke pesantren sampai hasil swabnya dinyatakan negative. Ini kami maklumi bahkan harus diakukan karena untuk kesehatan pihak lain,” katanya.
Menurut Bunda, calon santri baru yang dinyatakan positif harus menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing terlebih dahulu hingga benar-benar dinyatakan negatif dan siap bercampur dengan santri lain yang sehat.
“Inilah ikhtiar yang kami lakukan, supaya semuanya terjaga kesehatannya,” katanya.
Datang ke pesantren, santri baru MTs dan SMA Qothrotul Falah ini akan segera melaksanakan kegiatan Masa Bimbingan Santri (MABIS) dan Perkemahan untuk saling keakraban satu dengan yang lainnya.[]