Qothrotul Falah, 11 Oktober 2025 – Pondok Pesantren Qothrotul Falah menjadi tuan rumah kegiatan Pelatihan Santri Green Leader, yang diselenggarakan oleh para alumni Green Youth Quake Training (GYQT), sebuah program pelatihan dari GreenFaith, lembaga Non Government Organitation (NGO) Internasional yang bergerak di bidang lingkungan dan keadilan iklim lintas agama serta spiritualitas.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 11 Oktober 2025 dan diikuti oleh seluruh santri serta dewan guru Pondok Pesantren Qothrotul Falah. Pelatihan ini bertujuan menumbuhkan kesadaran dan kepedulian santri terhadap lingkungan, khususnya dalam hal hemat energi, dan kesadaran menjaga lingkungan.
Acara diisi oleh Kak Nadiya Dinar Ambarwati, alumni Green Youth Quake Training (GYQT) dan Kak Dhini Amalia, yang juga merupakan volunteer komunitas Teman Enter, serta didampingi oleh Kak Isnaeni, sebagai salah satu guru di ondok esantren Qothrotul Falah dan juga sebagai tim pendampingan komunitas alumni Green Youth Quake Training (GYQT).
Suasana pelatihan berlangsung kondusif, interaktif, dan penuh semangat. Para santri terlihat ceria dan antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Materi disampaikan dengan cara yang ringan dan mudah dipahami, membuat para santri semakin tertarik untuk terlibat aktif, terlihat dari banyak santri yang aktif bertanya dan berbagi pengalaman dalam sesi diskusi.
Dalam penyampaian materi, para pemateri mengajak santri mengenali berbagai permasalahan lingkungan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti sampah plastik yang menumpuk, air yang sering terbuang sia-sia, serta listrik yang dibiarkan menyala tanpa digunakan. Hal-hal sederhana ini, jika terus diabaikan bisa berdampak besar terhadap lingkungan, seperti polusi, kekeringan, dan pemanasan global.
Dalam materinya, Kak Nadia Dinar Ambarwati menyampaikan pesan inspiratif, “Kita semua bisa ikut menyelamatkan bumi, bahkan dengan satu aksi kecil yang kita lakukan. Mulai dari langkah terkecil yang bisa kita lakukan setiap hari, karena perubahan besar berawal dari kebiasaan kecil.” Ujar ka Nadiya.
Setelah memahami masalah yang ada, para santri diajak mencari solusi sederhana yang bisa diterapkan di pondok maupun di rumah, seperti memilah sampah, mematikan lampu saat tidak digunakan, membawa botol minum sendiri, serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Pelatihan ini tidak hanya menambah pengetahuan para santri, tetapi juga meningkatkan kesadaran bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. Para santri merasa terinspirasi dan termotivasi untuk mulai melakukan aksi nyata menjaga bumi, dimulai dari lingkungan pesantren.
“Jika bukan kita yang menjaga bumi ini, lalu siapa lagi? Jika bukan sekarang, kapan lagi?”
Dengan semangat tersebut, diharapkan santri Qothrotul Falah dapat menjadi agen perubahan lingkungan, santri yang tidak hanya berilmu dan berakhlak, tetapi juga peduli terhadap kelestarian alam sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta.