Pondok Pesantren Qothrotul Falah Cikulur Lebak Banten menyelenggarakan Pelepasan Santri Kelas XII, Ahad, 15 Juni 2025. Kegiatan sederhana ini dihelat di GOR Qothrotul Falah.
Ini menjadi rangkaian puncak dari berbagai kegiatan lain seperti Pentas Seni Santri, Sungkeman, dan Mujahadah Syadziliah yang langsung dipimpin oleh Pengasuh.
Pada pelepasan kali ini, tamu-tamu yang hadir hanya dari wali santri, jamaah majlis taklim pesantren dan para santri. Tidak ada unsur dari pejabat daerah apalagi nasional.
“Sesuai himbauan Dinas Pendidikan, kegiatan pelepasan harus diselenggarakan secara sederhana. Dan ini kami lakukan,” ujar Ketua YPI Qothrotul Falah, KH. Abdurohman Syatibi, M.Pd., dalam sambutannya.
Kiai Aang — sapaan akrabnya — lalu menyampaikan banyak informasi terkait proses belajar-mengajar di yayasan yang dipimpinnya.
“Al-hamdulillah, untuk lulusan tahun 2025, sudah puluhan yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri. Seperti UPI, UIN, Untirta dan selainnya,” ujarnya.
“Ini karena mereka didampingi secara maksimal untuk masuk perguruan tinggi negeri. Bahkan kami bekerja sama dengan lembaga Bimbel,” imbuhnya.
Selain sambutan Ketua Yayasan, pelepasan diisi tausiah oleh Pengasuh Pesantren, KH. Ahmad Syatibi Hambali.
Dalam tuturannya, Rais Syuriah PWNU Banten ini menyampaikan bahwa di pesantren ini, selain belajar formal, santri juga dibekali hafalan Alquran dan kegiatan lainnya.
“Yang menitipkan anak jangan ragu. Ini anak-anak bisa diterima di perguruan tinggi negeri, padahal ribuan ingin masuk ke sana. Ini bukan persoalan mudah,” jelasnya.
Tak lupa, beliau berharap kepada anak-anak supaya kuliahnya dilanjutkan. “Jangan merasa cukup. Jangan hanya berbekal ilmu SMA,” katanya mengarahkan.
“Kalau anak-anak dibekali ilmu, insya Allah di manapun bisa hidup. Karena itu, yang belum diterima di PTN bisa kuliah di perguruan tinggi swasta atau pesantren. Harapan saya anak harus terus belajar,” sarannya.
Beliau juga berharap, para santri yang telah menyelesaikan pendidikan SMA di lembaganya supaya jangan pernah bilang ‘saya alumni’.
“Tapi bilanglah saya santri Qothrotul Falah, sehingga di manapun nama pesantren akan terus melekat. Dan kalian bisa datang ke pesantren ini kapan saja. Ini rumah kalian,” pesannya.
Pengasuh juga berpesan, supaya para santri menghormati orang tuanya secara maksimal.
“Tanpa dukungan mereka kalian nggak mungkin seperti ini. Maka hormatilah keduanya, karena orang tua itu wasilah kalian bisa menuju pesantren,” tuturnya seraya mengutip ayat wabil walidaini ihsana.
Selain itu, beliau menekankan pentingnya ridho orang tua. “Minta ridho pada keduanya. Ridho Allah ada pada ridho mereka,” katanya lagi sembari mengutip Hadis ridho Allah fi ridhol walidain.
“Kami juga selalu mendoakan; mudah-mudahan kalian menjadi orang yang berhasil,” ujarnya.
Selain arahan-arahan pimpinan, rangkaian pelepasan ini juga diisi oleh berbagai kegiatan: pembacaan ayat suci, rampak bedug, santri prestasi, guru teladan, SK liburan dan sebagainya.[]


