Santri-santri Pondok Pesantren Qothrotul Falah Cikulur Lebak Banten akan menjalani masa rehat atau liburan KBM smester pertama, sekitar setengah bulan.
Sebelum mereka dipulangkan, berbagai kegiatan diselenggarakan dalam rangkaian Haflah Alquran: khataman 30 juz, khataman juz 30 dan surat-surat pilihan, Mujahadah Syadziliah, pemberian syahadah tahfidz, pembagian raport, pemberian hadiah bagi siswa-siswi berprestasi dan sebagainya.
Dalam sambutannya, Ketua YPI Qothrotul Falah KH. Abdurohman Syatibi, M.Pd., menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya kegiatan ini.
“Kami sampaikan terima kasih kepada para panitia, khususnya pembina tahfidz baik puteri maupun putera,” katanya.
Beliau lalu menyampaikan bahwa santri-santri yang ditampilkan di panggung adalah mereka yang sudah menjalani seleksi oleh para pembina secara ketat.
“Semoga para pembina istikomah. Dan kami yakin, para pembina memiliki kemampuan keilmuan yang cukup untuk membina santri-santri tahfidz,” ujarnya.
Usai sambutan, kegiatan dilanjutkan hafalan surat pilihan, pemberian syahadah dan tausiah.
Dalam tausiahnya, Pengasuh Pesantren KH. Ahmad Syatibi menyampaikan kita harus bangga karena anak-anak bisa menghafalkan Alquran, apalagi yang sampai 30 juz.
“Alhamdulillah ada yang sudah hafal 1 juz, 2 juz, bahkan 30 juz. Kita harus bangga, karena banyak putera-puteri di sekitar kita yang belum kenal Alquran,” ujarnya.
Nanti, kata beliau, yang akan ditanyakan oleh malaikat adalah Alquran.
“Yang ditanyakan nanti siapa tuhannya, siapa Nabinya dan apa kitab sucinya. Jadi yang ditanya bukan Matematika atau Fisikanya, tapi Alquran,” katanya.
Pengasuh lalu bercerita menyaksikan santri yang hafalan 30 juz sejak pagi sampai sore, itu sangat haru.
“Dan ini alhamdulillah sudah yang ke beberapa kali. Semoga bisa diikuti oleh para santri lainnya,” ujarnya.
Kenapa Alquran penting dipelajari? Pengasu lalu mengutip Hadis Nabi Muhammad SAW, bahwa sebaik-baik orang adalah yang belajar dan mengajarkan Alquran.
“Dan ini butuh dorongan dan dukungan dari orang tuanya,” imbuhnya.
Pengasuh juga berharap, pihak pondok dan orang tua santri bisa bekerja sama.
“Hari ini anak akan dipulangkan semua. Kalau di pondok, sebelum Shubuh anak-anak sudah dibangunkan untuk berjamaah Shubuh. Kalau di rumah suka keenakan. Bisa kebablasan Shubuh. Itu tanggungjawab orang tua, bukan tanggungjawab kami. Untuk itulah kita harus kerja sama. Di pondok tanggungjawab kami, di rumah tanggungjawab orang tua,” ujarnya.
Beliau juga berharap, shalat hendaknya dijadikan kebutuhan.
“Dan mohon doanya, semoga kita semua mendapatkan keberkahan,” harapnya.
Kegiatan lalu dilanjutkan pembacaan SK liburan, santri prestasi, pembagian raport dan perpulangan.
Selamat rehat, anak-anak. KBM boleh libur, tapi belajar tidak boleh libur.[]